Laki-laki yang Tidak Layak Dijadikan Suami


kriteria suami istri


Laki-laki yang Tidak Layak Dijadikan Suami

Tanya:
Jika ada gadis yang ingin menikah, dia sudah dilamar banyak lelaki, apa saja karakter yang harus diperhatikan dan harus dijauhi dr lelaki? Karena dia ingin pernikahan dg seorang lelaki ini bahagian sehingga hanya dialami hanya sekali, dalam arti tidak sampai terjadi perceraian.
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Semua orang mendambakan hidup bahagia. Terlebih setelah dia menikah. Karena perjalanan panjang manusia, tidak lepas dari keterlibatan keluarga di sekitarnya. Setiap lelaki ingin mendapatkan istri yang baik, menurut kriterianya. Demikian pula, setiap wanita ingin mendapatkan suami yang baik menurut kriterianya. Karena standar bahagia setiap manusia, berbeda-beda. Mungkin anda akan merasa terheran ketika melihat ada pasangan suami istri, yang perbandingan wajahnya ’selisih jauh’, ibarat langit dan bumi. Tapi bagi masing-masing, itulah kebahagiaan.
Karena itu, sangat sulit jika kami harus menyampaikan kriteria apa saja yang bisa membuat wanita bahagia. Mengingat semacam ini, kembali kepada selera. Hanya saja, menimbang beberapa dalil yang kami pahami, selain penampilan, ada 4 sifat baik lelaki yang penting untuk diperhatikan:
1. Agamanya baik
Nampaknya menjadi harga mati untuk yang satu ini. Agama dan sekaligus akhlak yang baik. Karena agama Allah turunkan agama ini sebagai acuan untuk bimbingan manusia. Dan dengan akhlaknya yang baik, dia akan berusaha mengamalkannya. Untuk itulah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menganjurkan para wali, agar segera menerima pelamar putrinya, yang baik agama dan akhlaknya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallamberpesan,

2. Lugu dengan keluarga dan tidak keras
Apabila ada orang yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, yang meminang putri kalian, nikahkan dia. Jika tidak, akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar
. (HR. Turmudzi 1084, Ibn Majah 1967, dan yang lainnya. Hadis ini dinilai hasan oleh al-Albani).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memisalkan wanita seperti al-Qawarir (gelas kaca). Fisiknya, dan hatinya lemah, sangat mudah pecah. Kecuali jika disikapi dengan hati-hati. Karena itu, tidak ada wanita yang suka disikapi keras oleh siapapun, apalagi suaminya. Maka sungguh malang ketika ada wanita bersuami orang keras. Dia sudah lemah, semakin diperparah dengan sikap suaminya yang semakin melemahkannya.
Sebaliknya, keluarga yang berhias lemah lembut, tidak suka teriak, tidak suka mengumpat, apalagi keluar kata-kata binatang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

3. Berpenghasilan yang cukup
“Sesungguhnya kelembutan menyertai sesuatu maka dia akan menghiasinya, dan tidaklah kelembutan itu dicabut dari sesuatu, melainkan akan semakin memperburuknya.”
 (HR. Muslim 2594, Abu Daud 2478, dan yang lainnya).
Ketika Fatimah bintu Qois ditalak 3 oleh suaminya, dia menjalani masa iddah di rumah Ibnu Ummi Maktum – seorang sahabat yang buta –. Usai masa iddah, langsung ada dua lelaki yang melamarnya. Yang pertama bernama Muawiyah dan kedua Abu Jahm. Ketika beliau meminta saran dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

Diantara makna: ’tidak meletakkan tongkatnya dari pundaknya’ adalah ringan tangan dan suka memukul.Untuk Abu Jahm, dia tidak meletakkan tongkatnya dari pundaknya. Sedangkan Muawiyah orang miskin, gak punya harta. Menikahlah dengan Usamah bin Zaid.
 (HR. Muslim 1480, Nasai 3245, dan yang lainnya).
Anda bisa perhatikan, pertimbangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menyarankan Fatimah agar tidak menikah dengan Abu Jahm, karena masalah sifatnya yang keras. Sementara pertimbangan beliau untuk menolak Muawiyah, karena miskin, tidak berpenghasilan.
4. Tanggung jawab dan perhatian dengan keluarga
Tanggung jawab dalam nafkah dan perhatian dengan kesejahteraan keluarganya.
Bagian ini merupakan perwujudan dari perintah Allah untuk semua suami,

Beberapa suami terkadang tidak perhatian dengan keluarganya. Penghasilannya banyak dia habiskan untuk kebutuhan pribadi, sementara kebutuhan rumah lebih banyak ditanggung oleh istri. Lebih parah lagi, ketika terjadi perceraian, beberapa suami sama sekali tidak mau menafkahi anaknya. Sehingga yang menghidupi anaknya adalah ibunya.”Pergaulilah istri-istrimu dengan cara yang baik.”
 (QS. An-Nisa’: 19)
Memang ada mantan istri setelah perceraian, namun tidak ada istilah mantan anak.
Kemudian, di sana ada beberapa sifat – selain penampilan – yang harus dijauhi. Karena lelaki yang memiliki sifat ini, tidak layak menjadi suami seorang muslimah.
1. Aqidahnya rusak
Aqidah yang rusak, bisa menyebabkan seseorang keluar dari islam. Karena kerusakan aqidah, merupakan gerbang kekufuran. Sementara Allah melarang wanita muslimah menikah dengan lelaki musyrik atau kafir.

Karena itu, perlu diwaspadai model lelaki yang demen dengan klenik, tenaga dalam, amalan-amalan pesugihan, pemikat orang, suka berteman dengan paranormal, bercita-cita mendapat karomah layaknya wali, atau merawat jimat. Umumnya mereka sangat sulit disembuhkan. Sekali percaya dengan dukun gurunya, biasanya terikat untuk terus jadi budak si dukun.Janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu.
 (QS. Al-Baqarah: 221)
Beberapa istri sempat mengadukan keadaan suaminya ke konsultasisyariah.com. Karena sejak berteman dengan paranormal, kebiasaannya menjadi aneh, dan suka menjadikan istri sebagai objek percobaan.
Termasuk juga mereka yang memiliki pemahaman menyimpang, seperti pengikut Syiah, penganut wihdatul wujud, atau penganut tarekat sesat lainnya. Tidak ada yang bisa dipertahankan dari aqidah mereka.
2. Tidak pernah Shalat
Shalat merupakan ibadah paling penting dalam islam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan shalat sebagai batas antara mukmin dan kafir. Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Kemudian, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga menjadikan shalat sebagai perjanjian besar umat islam. Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,Sesungguhnya pembatas antara seseorang dengan kesyirikan atau kekufuran adalah meninggalkan shalat
. (HR. Ahmad 15183, Muslim 82, dan yang lainnya).

Karena alasan ini, para sahabat menghukumi orang yang meninggalkan shalat, sebagimana orang kafir. Seorang tabi’in, Abdullah bin Syaqiq mengatakan,Perjanjian antara kami dan mereka adalah shalat. Karena itu, siapa yang meninggalkannya maka dia kafir.
 (HR. Ahmad 22937, Nasai 463, Turmudzi 2621, dan dishahihkan al-Albani).

Orang tidak shalat, sejatinya sumber petaka di rumah tangga. Karena itu, hindari kriteria calon suami yang tidak shalat.Dulu para sahabat, tidaklah mereka menganggap ada satu ibadah yang apabila ditinggalkan bisa menyebabkan kafir, selainshalat. (HR. Turmudzi 2622, dan dishahihkan al-Albani)
3. Tidak menjaga pergaulan dengan lawan jenis
Allah ta’ala melarang orang baik-baik untuk menikah dengan lelaki pezina atau wanita pezina, hingga mereka bertaubat dari zinanya.

Diantara hikmah larangan menikahi mereka adalah agar istri tidak terkena imbas buruk dari kebiasaan suami yang pernah berzina namun belum taubat. Karena penyakit mudah suka terhadap lawan jenis, bisa saja kambuh. Terlebih jika dia pernah berhubungan di luar nikah. Sehingga perbuatannnya ini memicunya untuk selingkuh.”Laki-laki pezina tidak boleh menikah melainkan dengan perempuan pezina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan pezina tidak boleh dikawini melainkan oleh laki-laki pezina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.”
 (QS. An-Nur: 3)
4. Berpenghasilan haram
Hidup serba kecukupan adalah dambaan setiap wanita. Dengan segala fasilitas yang lengkap, memudahkan dirinya untuk melakukan berbagai aktivitasnya. Namun itu semua hanya standar dunia. Standar yang hanya kembali pada kebahagiaan lahiriyah, yang tentu saja itu bukan segala-galanya. Konsekuensi menikah dengan lelaki berpenghasilan haram, berarti siap untuk makan harta haram hasil kerja suami. Rela untuk berbahagia dengan yang haram.
Dari Ka’ab bin Ujrah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Ibnu Rusyd mengatakan,“Tidak ada daging yang tumbuh dari as-suht, kecuali neraka lebih layak baginya.”
 (HR. Turmudzi 614 dan dishahihkan al-Albani).

Berfikir 1000 kali untuk memiliki calon suami pegawai bank, berpenghasilan riba di luar bank, atau bekerja membantu proyek yang haram, pegawai perusahaan barang haram, dst. Halal haram penghasilan orang tua, menentukan keberlangsungan hidup anaknya.Ulama madzhab Malikiyah tidak berselisih pendapat bahwa seorang gadis yang dinikahkan ayahnya denagn lelaki peminum khamr atau lelaki fasik secara umum, dia berhak untuk menolak lamaran nikah, sementara hakim menimbang masalah dan memisahkan keduanya. Demikian pula jika dia dinikahkan dengan orang yang hartanya haram atau lelaki yang suka mengancam talak (Bidayatul Mujtahid, Hal. 404).
5. Perokok berat
Selain merugikan kesehatan, merokok juga dapat membuat sebagian besar wanita ill feel. Ada beberapa alasan, mengapa mereka tidak suka perokok,
  • Pertama, aroma tubuh seorang perokok tidak sedap apalagi perokok berat. Bagi orang yang tidak merokok, ngobrol bersama perokok adalah sebuah siksaan batin. Dia dipaksa sabar untuk menahan nafas bau mulutnya yang sangat tidak sedap.
  • Kedua, kebutuhan beli rokok, jelas mengurangi kantong tabungan sang suami. Jika kebutuhan rokok 10 ribu/bungkus/hari, dalam satu bulan suami menghabiskan 300rb hanya untuk menambah sesak paru-parunya.
  • Ketiga, ancaman bahaya bagi perokok pasif. Beberapa kasus anak kecil yang meninggal karena dosa ayahnya, ahli hisab rokok. Sebenarnya dia sudah berupaya menghindari anaknya ketika merokok. Tapi endapan nikotin di baju sang ayah, tidak bisa dihindarkan dan tercium si anak.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah ingatkan, agar kita selalu berusaha menghindari hal yang membahayakan,

Allahu a’lam
“Tidak boleh melakukan perbuatan yang membuat mudharat bagi orang lain baik permulaan ataupun balasan.”
 (HR. Ibnu Majah. Hadis ini di shahihkan oleh Albani).
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)

seorang hamba yang dapat memindahkan istana


1. Surat An-Naml Ayat 40
Allah Berfirman:
Artinya:
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba Aku apakah Aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnyadia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".

2. Tafsir Surat An-Naml Ayat 40


 (Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al-Kitab) yang di turunkan, telah di riwayatkan oleh Muhammad bin Ishaq dari Yazid bin Rumman: “Ia bernama Asif ibnu Barkhiya; dia terkenal sangat jujur dan mengetahui tentang asma Allah Yang Teragung”, yaitu suatu asma apabila dipanjatkan do’a niscaya do’a itu dikabulkan. Berkata Abu Shalih, Dhihak, dan Qatadah: “Dia itu seorang manusia dari Bani Israil”. Dan sebagian dari mufassirin ada yang mengatakan bahwa dia itu adalah Nabi Sulaiman itu sendiri.


 --- انا ءاتيك به فبل أن يرتد إليك طرفك (Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip) ia berkata: “lihatlah langit itu”, maka Nabi Sulaiman pun menujukkan pandangannya ke langit, setelah itu ia mengembalikan pandangannya ke arah semula sebagaimana biasanya, tiba-tiba ia menjumpai singgasana Ratu Balqis itu telah ada di hadapannya.


 Wahab Bin Munabah berkata: Ketika Nabi Sulaiman mengarahkan pandangannya ke langit, di sa’at itulah orang yang memiliki ilmu itu berdo’a kepada Allah.Telah berkata Azzuhri: dia berdo’a dengan membaca “Ya Ilahana wa ilahun kulla syai’in ilahan wahidan la Ilaha illa Anta a’tini bi ‘arsyiha”.


Maka di sa’aat itulah dengan seketika singgasana Ratu Balqis yang berada di negeri Saba’ (Yaman) hadir di hadapan Nabi Sulaiman yang berada di Baitul Muqaddas (Palestina) yang jika di tempuh dengan perjalanan, butuh waktu sangat lama dan sangat jauh.


 Berkata Abdurrahman bin Zayid bin Aslam: Nabi Sulaiman tidak merasakan apapun, ibaratnya Allah meletakkan singgasana itu di bawah bumi, lalu memunculkannya di bawah singgasana Nabi Sulaiman.--- فلما راه مستقرا عنده (Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak) telah berada di hadapannya.--- قال هذا من فضل ربي (iapun berkata ini termasuk karunia tuhanku)--- ليبلوني (untuk menguji diriku)--- ءاشكر ام اكفر (apakah aku bersyukur atau mengingkari) nikmatnya.


--- ومن شكر فانما يشكر لنفسه (dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk kebaikan dirinya) artinya pahalanya itu untuk dirinya sendiri dan untuk bekalnya kelak.
 --- ومن كفر فان ربي غني كرم (dan barangsiapa yang ingkar sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia) yaitu Dia Maha kaya tidak membutuhkan kesyukuran, dan dia Maha Mulia DzatNya. 


Walau seandainya tidak ada yang mensyukuri atau meyembahNya, Allah tetap Maha Agung, dan tidak akan berkurang sesuatu apapun. Dan Sifat Maha MuliaNya tetap akan memberikan kemurahan kepada orang-orang yang mengingkari nikmatNya.


penafsiran lain


Penafsiran


Kata berasal dari kata yaitu gerakan membuka mata atau kelopak mata. Dalam bentuk membukanya guna melihat sesuatu.


Sedangkan kata terambil dari kata yang berarti mengembalikan yang berarti tertutup kembalinya kelopak mata yang sebelumnya terbuka.


Untuk penafsiran surat An-Nahl ayat 40, bahwasanya sumber ilmu adalah al-Kitab atau al-Qur’an dan bagi yang menguasainya, maka kedudukannya pun akan mulia dalam ayat tersebut yang dimaksud memindahkan adalah memindahkan istana Ratu Balqis ke kerajaan Nabi Sulaiman dalam waktu sekejap. Orang yang berilmu pun akan dapat menguasai apa yang mereka kehendaki dengan ilmunya meskipun lawannya makhluk berupa jin Ifrit sekalipun dan dalam waktu yang tak terduga akan tetapi karunia berupa ilmu tersebut juga untuk menguji apakah dia bersyukur atas karunia dari Tuhan-Nya dan jika ia bersyukur maka Allah akan menambah ilmu dan karunia-Nya, akan tetapi jika dia tidak bersyukur dan mengira bahwa kelebihan ilmu tersebut berasal dari dirinya dan dari usahanya, akan tetapi Allah jauh lebih dari itu.


Uraian tersebut jelas bahwasannya ilmu itu bersumber dari al-Kitab atau al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah dan ilmu yang diperolah dari Allah tersebut bukanlah hanya sebagai hiasan tubuh dan lidah, akan tetapi untuk diamalkan karena dengan mengamalkannya akan menjadi cahaya penerang menuju kebahagiaan.


 Hubungan Dengan Ayat Sebelumnya Dan Sesudahnya


Sebuah ayat pasti bersinambungan dengan ayat yang lain baik dengan ayat sebelum, sesudah ataupun ayat yang lainnya. Sedangkan hubungan surat an-Naml ayat 40 dengan ayat sebelumnya an-naml ayat 39 adalah merupakan kelanjutan kisah dari kisan Nabi Sulaiman dengan ratu Balqis dan menjadi jawaban dari tawaran jin ifrit untuk memindahkan istana ratu Balqis dalam waktu sebelum Nabi Sulaiman berdiri dari singgasananya, akan tetapi muncullah hamba yang mendapat karunia ilmu yang lebih dari Allah yang mampu menandinginya hanya dengan ilmu.


Sedangkan hubungan an-Naml ayat 41 tidak berbeda maksudnya masih merupakan kelanjutan dari kisah tersebut. Akan tetapi disana juga terdapat keterangan bahwasannya semakin orang berilmu maka ia akan semakin merasa tidak dapat melakukan apa-apa (rendah hati) karena mereka berfikir bahwa diatas langit masih ada langit dan yang memiliki kesempurnaan dan pemuliaan hanyalah Allah semata. Mereka tidak ada apa-apanya.


 Penafsiran Lain


Ibnu Asyur berpendapat bahwa perbincangan antara Jin Ifrit dan orang yang memiliki Ilmu al-Kitab sebagai perlambang bagi kemampuan ilmu dan hikmah untuk melakukan hal-hal yang tak dapat dilakukan oleh kekuatan. Upaya perolehan ilmu adalah cara penggunaan kekuatan yang tidak dapat dilakukan oleh kekuatan itu melalui dukung mendukung antara kekuatan satu dengan kekuatan yang lainnya. Dengan demikian uraian ini merupakan simbol dari kemenangan ilmu atas kekuatan. Dikarenakan tokoh/kedua tokoh tersebut adalah “anak buah” dari Nabi Sulaiman. Maka ini menunjukkan keutamaan Nabi Sulaiman dari Allah SWT sehingga keduanya dapat beliau gunakan.


Dalam hal kedudukan orang-orang yang berilmu, terdapat hadits qudsi yang menjelaskan yaitu (artinya): Nabi Muhammad saw bersabda: Sesungguhnya Allah Yang maha Mulia lagi Maha Agung berfirman: “Barang siapa yang memusuhi wali-Ku (orang yang dekat kepada-Ku) maka sesungguhnya Aku telah nyatakan perang baginya. Tidaklah seorang hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri dengan melakukan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya. Dan bila Aku mencintainya, menjadilah Aku telinganya yang ia gunakan untuk mendengar, matanya yang ia gunakan untuk melihat, tangannya yang dengannya ia menghajar, dan kakinya yang dengannya ia berjalan, apabila ia bermohon kepada-Ku maka pasti Ku-kabulkan permohonannya, apabila ia meminta perlindungan-Ku maka pasti ia Ku-lindungi. Tidak pernah Aku mundur maju menyangkut sesuatu yang Ku-kerjakan sebagaimana mundur maju-Ku terhadap jiwa hamba-Ku yang mukmin. Ia tidak senang mati, padahal aku tidak sednang menyakiti (hati)nya”. (HR. al-Bukhari, melalui Abi Hurairah). 


Menurut penafsirannya juga bahwa ayat tersebut dengan mengetahui dan mengamalkan ilmu yang didapat dari Allah SWT seseorang akan memperoleh kekuatan dan kemamuan jauh melebihi kekuatan dan kemampuan yang cerdik dan jenius walaupun dari jenis jin sekalipun. Manusia paling tidak memiliki empat daya pokok yaitu: 1) Daya fisik yang apabila diasah akan menimbulkan keterampilan 2) Daya pikir yang melahirkan teknologi dan ilmu 3) Daya kalbu yang menghasilkan iman serta dampak-dampaknya yang luar biasa, dan 4) Daya hidup yang mampu menjadikan pemiliknya mampu menghadapi tantangan hidup.

contoh bioda ta'aruf sederhana

Bagi temen yang bingung membuat biodata taaruf silahkan copy paste biodata di bawah ini dan mengganti sesuai biodata masing-masing.

Biodata di bawah ini dulunya saya pake untuk biodata waktu perkenalan/taaruf.

Alhamdulillah..waktu itu sekitaran 5 bulanan atau 1 tahun (saya lupa tepatnya) setelah melewati beberapa taaruf ..(daftar taaruf di beberapa tempat namun belum dapat) akhirya..dengan segala puji bagi Allah saya bertemu dengan WTS ( Wanita Tetangga Sebelah) dia seorang yang cantik,solehah,nurut dan menerima apa adanya,namanya NGATINI.semoga Allah meridhoi selalu pernikahan kami,menjadikan keluarga kami sakinah mawaddah dan warrohmah dan semoga Allah segera memberi kami anak keturunan yang sholeh dan sholekhah yang nantinya menjadi penghafal al qur'an,berjuang di jalan Allah dan berbakti pada orang tua. Amin.

Yach..itulah jodoh gak tahu kita..yang pasti jika kita menjaga diri insyaAllah Allah akan mempertemukan yang terbaik.
Bagi temen yang mau daftar taaruf yang syar'i tapi bingung kemana daftarnya link di bawah ini mungkin bias jadi pilihan dan semoga bermanfaat.
www.birojodoh.rumaysho.com atau
http://www.abataforkids.com/2013/03/majelis-taaruf-syari-jogja.html



berikut contoh biodata silahkan di copy paste (tapi jangan lupa di edit dan coret yang tdak perlu ya..) semoga bermafat


BIODATA DATA PRIBADI

Nama lengkap : fery sumanto 
Nama panggilan :fery 
Umur: 27 tahun 
Suku :jawa 
Pekerjaan :bisnis online (dagang) 
Status pernikahan : sudah menikah dengan NGATINI 
Email : fery_muslim@yahoo.com
Alamat rumah : pelemsewu rt 03 panggungharjo sewon bantul jogjakarta 55188





RIWAYAT PENDIDIKAN

-SDN jarakan sewon:  lulus


PENGALAMAN BERORGANISASI

-wakil ketua pemuda di kampung periode 2009-2011
-ketua remaja islam di kampung periode 2009-2011
-sekretaris dan pengajar di TPA PAAS saman bangunharjo 
-pengajar di TPA AMP pelemsewu panggungharjo 


PENGALAMAN KERJA




-kerajinan dari almunium tahun 2005-2008

-tukang bangunan tahun 2008-2010


KRITERIA

Memiliki pemahaman agama Islam yang baik atau minimal sedang berusaha untuk lebih baik
Menjadikan dakwah sebagai poros hidupnya tanpa melupakan kewajiban lainnya
TENTANG KELUARGA SAYA



Pernikahan berarti dua keluarga dan silaturahmi. Alangkah baik, jika saya dapat memaparkan kondisi keluarga saya. Keluarga saya adalah keluarga sederhana dan biasa, dengan 2 orang anak. Saya adalah anak pertama, adik buka usaha bengkel di pekanbaru,sejak kecil saya sudah belajar mandiri, sehingga orang tua percaya tentang tanggung jawab saya melepas saya. Sedangkan orang tua saya, Alhamdulillah, orang tua saya masih lengkap. bapak adalah seorang pekerja buruh lepas (kadang kerja kadang tidak) alhamdulillah saya diberi izin Allah untuk membantu ekonomi sehari-hari.namun beliau tinggal sendiri di rumahnya yaitu di jalan parangtritis km 21 yogyakarta.


Sedangkan Ibu ( simbok saya memanggilnya)tinggal dengan saya di pelemsewu panggungharjo,dulu beliau bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT).Alhamdulillah saat ini simbok sehari-hari membantu/merawat nenek. Keluarga saya adalah orang yang terbuka. Orang tua tidak memilih harus dari suku mana untuk calon menantunya. InsyaAllah mereka percaya atas pilihan saya. Kita memang keluarga biasa yang memandang Islam seperti umumnya.


PENUTUP



Sebagai kesimpulan dari biodata ini, saya mengetahui, diri saya ini adalah hanya seseorang yang tak memiliki apa-apa. Seorang yang memiliki pemahaman islam yang sangat sedikit. Orang yang memiliki banyak kekurangan. Namun, hal itulah yang memacu saya untuk mencari seorang pendamping yang terbaik. Tak ada yang sempurna di dunia ini. Dengan bersaudara, saya sangat menginginkan, pasangan saya sama-sama saling menutupi kekurangan yang dimiliki masing-masing sehingga-sama saling menyempurnakan menuju kesempurnaan yang tak mungkin tercapai, karena pemilik kesempurnaan hanya Allah SWT.

 paling tidak, kesempurnaan yang saya maksud, adalah bentuk ideal dari sebuah keluarga sakinah, mawaddah, warahmah, dimana Allah menyukai dan ridla terhadap keluarga. Menjadikan keluarga adalah keluarga yang kokoh, yang bersama-sama mengharapkan rahmat Allah berupa surga. Yang sama-sama hidup di bawah bimbingan dan aturan Allah. Dan yang menjadikan dakwah sebagai porosnya, dan menjadikan ilmu bahan bakarnya, dan menjadikan rasa sebagai bentuk bentuk. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk kepada hambaNya yang hina ini, dan semoga Allah SWT memberikan yang terbaik untuk hambaNya. Amin Yaa Rabbal 'Alamin.

Akhwat Tak Perlu Menunggu, Ikhwan Tak Perlu Meragu


59821_10151285367571798_2019727870_nAkhwatmuslimah.com – Hmm … Ada statement menarik nih dari seorang akhwat. Tugas kami akhwat cuma menunggu untuk “diam” atau “tolak”. Slogan yg bikin galau terus melanda: akhwat terus menunggu, ikhwan terus meragu. Alhamdulillah, saya dan istri pernah memproses menikahkan ikhwan dan akhwat, dimana inisiatif datang dari akhwat.
Ada seorang akhwat yang pernah jadi binaan ngaji (mutarobi) istri saya, tiba-tiba mendatangi istri saya: “mbak, aku mau nikah” , katanya.
Istri saya jawab: “bagus itu, sudah ada calonnya?” | “belum mbak, tapi aku suka sama seorang ikhwan” | “siapa ikhwannya, biar saya dan suami bantu”
Akhwat ini kemudian menyebutkan nama seorang ikhwan, salah satu ikhwan terbaik di ITB.
Setelah tahu nama ikhwannya, saya mendatangi ikhwan tersebut. “Akh, apakah antum ada rencana menikah?” | “insya allah akh”
“Kalau dalam waktu dekat, antum menikah gimana? ” | “boleh aja, insya allah siap” | “sudah ada bayangan siapa calon istrinya?” | “belum akh”
“Bagaimana kalo ana mengusulkan nama akhwat untuk antum? ” | “boleh akh” | “gimana kalo akhwat ini? Saya sebutkan namanya
Setelah saya sebutkan namanya, ikhwan ini bilang: “akhwat ini luar biasa akhii, apa saya pantas jadi suami beliau?” | “insya Allah akhii”
“Gimana akh, antum mau menikah dengan akhwat ini?” | “masalahnya, dia mau gak sama saya?” | “tenang akh, soal itu, urusan ana dan istri” :D
“Mau ya nikah dengan akhwat ini” | “insya allah akh” . Alhamdulillah, saya beritau ke istri, istri beritahu ke akhwatnya.
Saya kontak guru ngajinya ikhwan dan istri kontak guru ngajinya akhwat, minta ijin ikhwan dan akhwat ini saya dan istri yamg bantu prosesnya.
Alhamdulillah, kami pertemukan ikhwan dan akhwat ini, untuk mempertanyakan hal-hal yang mungkin masih ada keraguan.
Setelah keduanya mantap meneruskan prosesnya, tugas selanjutnya adalah meyakinkan kedua orang tua. Giliran ikhwan yang datang ke ortu akhwat. Selama akhwat ini jadi binaan ngaji istri saya, beliau selalu menceritakan hal-hal positif tentang istri saya, sampe si ortu penasaran ingin ketemu istri. Akhwat ini dari daerah di jawa tengah. Ketika ortunya ke Bandung, mereka sangat ingin bertemu dengan istri. Beberapa kali istri saya menemui beliau. Kondisi ini kami manfaatkan, saya yang menemani ikhwan saat mendatangi keluarga akhwat di Jawa Tengah. Karena begitu positifnya istri saya di mata ortu si akhwat, kata-kata yang saya ucapkan ketika pertama bertemu ortunya akhwat adalah …
“Bapak , ibu … Kenalkan sy hafidz, suaminya iin” :D
Alhamdulillah, semuanya lancar, ortunya akhwat langsung setuju . Pulang dibawain oleh-oleh buanyak bener :D
Ikhwan dan akhwat ini akhirnya menikah, sudah punya dua anak. Bahwa si akhwat duluan yang suka ke ikhwannya, tidak saya sampaikan ke ikhwan. Setelah mereka menikah, baru saya sampaikan ke ikhwannya, bahwa si akhwatlah yang mengajukan namanya duluan. Gpp kan? :D  Biarlah cerita bahwa si akhwat yang suka dulu, jadi bahan obrolan di kamar mereka :D
Saya dan istri senang sekali membantu akhwat-akhwat yang bersedia menyebut nama ikhwan yang memikat hatinya :)
Terakhir ketemu ikhwan dan akhwat ini pas pemilu IA ITB kemarin. Tetap seorang ikhwan dan akhwat aktivis. Alhamdulillah.
Lain lagi ikhwan dan akhwat yang lain. Si ikhwan menyebut sebuah nama. Kemudian kami lobi supaya akhwatnya mau. Akhirnya mau.
Saat semua sudah setuju, sudah lamaran, menjelang nikah, si akhwat tiba-tiba meragu dan mundur.
Kemudian ikhwan ini menyebut nama lain, kita bantu, akhirnya menikah dengan akhwat ini. Dan akhwat yang mundur tadi juga sudah menikah dengan yang lain
Lain dengan ikhwan yang lain. Ikhwannya sahabat saya dan akhwatnya sahabat istri. Ikhwan dan akhwat sudah setuju, keluarga akhwat sudah setuju. Pas akhwat berkunjung ke keluarga ikhwan, ibunya ikhwan ini tidak setuju karena dianggap kurang cantik. Akhirnya prosesnya batal.  Alhamdulillah, tak lama kemudian. Akhwat menikah dengan yang lain, yang lebih shalih dar isi ikhwan tadi. Si ikhwan menikah dangan akhwat yang lebih cantik
Lain lagi dengan ikhwan yang lain, menyebut nama seorang akhwat, tapi sampai 7x bertemu ditolak terus. Akhirnya mengajukan akhwat lain, menikahlah. Ikhwan yg 7x ditolak ini, setelah menikah, bersyukur sekali menikah dangan istrinya sekarang dan tak menyesal karena tidak menikah dengan akhwat yang menolaknya.
Menjodohkan orang itu menyenangkan …
Menjodohkan orang, terutama binaan-binaan adalah hobi kami berdua, saya dan istri.
Slogan “akhwat menunggu, ikhwan meragu” sangat menghambat gerakan perlawanan ini, perlawanan terhadap budaya pacaran dan zina.
Ikhwan dan akhwat harus sama-sama pro aktif , meskipun cara pro aktifnya berbeda. Jangan kayak telenovela korea.
Acung jempol buat akhwat-akhwat yang pro aktif.
Akhwat yang meminta langsung ke ikhwan, ini jelas berat untuk seorang akhwat. Makanya kita bantu ngomongnya. [ ]
Sumber : http://hafidzary.wordpress.com

Tanda Akhir Zaman, Jika Wanita Jadi Tukang Dagang


dagangAkhwatmuslimah.com - DUNIA usaha bukan lagi monopoli laki-laki. Lihat saja, sekarang ini banyak usaha yang dikelola oleh seorang perempuan. 1600 tahun yang lalu, Rasulullah menyebutkan bahwa ini adalah salah satu tanda akhir zaman.
Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya menjelang kiamat akan ada ucapan salam khusus dan perdagangan tersebar luas sehingga seorang perempuan ikut serta dengan suaminya dalam perdagangan.” (HR. Ahmad) (Hadits dishahihkan oleh Ahmad Syakir Isnadnya, sebagaimana riwayat Hakim)
Akhir abad ke-20 merupakan masa-masa tumbuh dan gencarnya emansipasi. Dan pada abad ke-21 sungguh mengejutkan banyaknya pabrik-pabrik, kantor-kantor, pasar dan pusat perdagangan, dan lapangan pekerjaan lainnya, dipadati oleh komunitas perempuan.
Bahkan pekerjaan kasar yang sejatinya dilakukan oleh kaum laki-laki pun tak luput dari campur tangan perempuan. Sebagai contoh pekerjaan kuli pasar, pekerja bangunan, kernet bus, polisi, pekerja SPBU, polisi lalu lintas, pendorong gerobak, kini sudah banyak diisi oleh kaum perempuan.
Hadits di atas juga menggambarkan maraknya perdagangan di kalangan manusia. Tugas mencari nafkah yang sebenarnya dibebankan kepada kaum laki-laki, ternyata juga banyak dilakukan oleh kaum perempuan.
Hadits di atas juga bisa sebut sebagai peringatan dari nabi untuk berhati-hati dengan fenomena yang terjadi saat ini, di mana peran seorang perempuan sudah banyak berubah di akhir zaman. Mereka tidak lagi menahan diri mereka di rumah, yang memang itu lebih baik untuk mereka. Namun, justru keluar dari rumah mereka dan ikut meramaikan pasar-pasar dengan kehadiran mereka di tengah-tengah kaum laki-laki.
Dengan alasan persamaan gender dan emansipasi, banyak dari kaum perempuan yang menuntut agar mereka mendapatkan peran dan posisi yang setara dengan kaum laki-laki, jelas ini merupakan penyimpangan fitrah mereka sebagai perempuan.
Bisa jadi hadits tersebut juga sebuah gambaran sulitnya beban ekonomi yang harus dipikul oleh seorang kepala keluarga, sehingga tugas mencari nafkah juga harus melibatkan istri. Wallahu’alam
Sumber : Buku Fitnah dan Petaka Akhir Zaman  Oleh Abu Fatiah al- Adnani

shalat shalat sunnah

Di antara nikmat yang Allah berikan kepada kaum muslimin adalah adanya amalan-amalan sunnah setelah Allah menetapkan adanya amalan-amalan yang wajib. Dengan adanya amalan-amalan sunnah tersebut, maka semakin banyaklah kesempatan untuk beramal bagi seorang muslim. Di antara amalan sunnah tersebut adalah apa yang dikenal sebagai shalat sunnah.
Definisi Shalat Sunnah
Yang dimaksud dengan shalat sunnah adalah seluruh shalat yang apabila ditinggalkan dengan sengaja oleh seseorang, maka tidak akan menyebabkan ia berdosa. Dalam ilmu fiqih, shalat sunnah sering juga disebut dengan istilah lain seperti shalattathowwu’, shalat mandubah, dan shalat nafilah.
Macam-macam Shalat Sunnah
Berikut di antara shalat sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan:
[1] Shalat Rowatib
Shalat rowatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat wajib yang lima waktu, baik itu dilaksanakan sebelum atau pun sesudahnya. Shalat rowatib yang dilakukan sebelum shalat wajib dinamakan juga dengan shalat sunnah qobliyyah dan shalat rowatib yang dilakukan sesudah shalat wajib dinamakan juga dengan shalat sunnah ba’diyyah. Berdasarkan keterangan-keterangan hadits yang ada, berikut jumlah dan waktu shalat rowatib yang boleh dilakukan : dua raka’at sebelum shubuh, empat raka’at sebelum dan sesudah zuhur, empat raka’at sebelum ashar, dua raka’at sebelum dan sesudah maghrib, serta dua raka’at sesudah ‘isya.
Sangat dianjurkan untuk merutinkan shalat rowatib 12 raka’at dalam sehari dan semalam. Dalam sebuah hadits Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Barangsiapa shalat dalam sehari semalam dua belas raka’at maka akan dibangunkan untuknya rumah di Surga, yaitu: empat raka’at sebelum zuhur dan dua raka’at sesudahnya, dua raka’at sesudah maghr.ib, dua raka’at sesudah ‘isya, dan dua raka’at sebelum shubuh” (HR. Tirmidzi, derajat : hasan).
Di antara seluruh shalat rowatib tersebut, yang paling utama untuk dilakukan adalah dua raka’at sebelum shubuh, atau yang sering disebut dengan istilah shalat sunnah fajar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua raka’at sunnah fajar (shubuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR. Muslim).
[2] Shalat Sunnah Mutlak
Shalat sunnah mutlak adalah shalat sunnah yang dilakukan dengan tidak terikat pada waktu tertentu, tempat tertentu, sebab tertentu, atau jumlah raka’at tertentu. Dengan kata lain, shalat ini boleh dilakukan kapanpun (kecuali pada waktu-waktu tertentu yang memang dilarang), di manapun (kecuali pada tempat-tempat tertentu yang memang dilarang), dengan jumlah raka’at berapapun. Shalat ini boleh dilaksanakan dengan cara dua raka’at-dua raka’at.
Di antara waktu yang terlarang untuk melaksanakan shalat sunah mutlak adalah : (1) waktu setelah shalat shubuh sampai terbitnya matahari, (2) waktu ketika matahari tepat lurus berada di atas kepala hingga sedikit tergelincir ke barat, dan (3) waktu setelah shalat ashar ketika matahari sudah menguning hingga matahari terbenam.
Dalil yang menunjukkan disyariatkannya shalat sunnah mutlak adalah sebuah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Perbanyaklah bersujud (dengan shalat), karena tidaklah engkau bersujud sekali kecuali Allah akan mengangkat satu derajat untukmu dan menghapus satu kesalahan darimu” (HR. Muslim).
[3] Shalat Tahajjud
Shalat tahajjud sering juga disebut sebagai shalat malam atau qiyamul lail, yaitu shalat sunnah yang boleh dilaksanakan di malam kapanpun, setelah seseorang bangun dari tidurnya sampai waktu terbitnya fajar. Sedangkan waktu yang paling utama untuk melakukan shalat tahajjud adalah pada sepertiga malam yang terakhir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda tentang shalat tahajjud“Sebaik-baik shalat setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
Shalat tahajjud boleh dilaksanakan dengan cara dua raka’at-dua raka’at hingga jumlah raka’at yang mampu dilakukan.
[4] Shalat Witir
Secara bahasa, witir bermakna ganjil. Dinamakan demikian karena shalat witir hanya boleh dilaksanakan dalam jumlah ganjil —satu raka’at, tiga raka’at, dan seterusnya. Pelaksanaannya boleh sejak setelah shalat ‘isya sampai terbitnya fajar. Apabila shalat witir dikerjakan bersamaan dengan shalat malam, maka shalat witir dilaksanakan sebagai penutup shalat malam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda“Jadikanlah akhir shalat malam kalian adalah shalat witir” (HR. Bukhari & Muslim).
Untuk shalat witir yang tiga raka’at, boleh dilaksanakan dengan dua cara : (1) dua raka’at kemudian salam dan di tambah dengan satu raka’at kemudian salam, atau (2) dilaksanakan sekaligus tiga raka’at dengan satu kali duduk tasyahud dan satu kali salam.
[5] Shalat Dhuha
Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang dilaksanakan pada waktu dhuha. Yang dimaksud dengan waktu dhuha adalah waktu sekitar 15 menit setelah terbitnya matahari sampai tibanya waktu zuhur. Di antara yang menjelaskan keutamaan shalat dhuha adalah sebuah hadits:
Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih bernilai sedekah, setiap bacaan tahmid bernilai sedekah, setiap bacaan tahlil bernilai sedekah, dan setiap bacaan takbir juga bernilai sedekah. Amar ma’ruf juga bernilai sedekah, dan nahi mungkar juga bernilai sedekah. Itu semua bisa diganti dengan melaksanakan shalat dhuha sebanyak 2 raka’at” (HR.. Muslim).
Shalat dhuha juga boleh dilaksanakan dengan cara dua raka’at-dua raka’at hingga jumlah raka’at yang mampu dilakukan.
[6] Shalat Isyroq
Shalat isyroq sebenarnya merupakan bagian dari shalat dhuha. Pembahasan tentang shalat ini sering disendirikan karena pelaksanaannya yang harus di awal waktu dhuha dan karena keutamaannya yang sangat besar. Isyroq maknanya adalah terbitnya matahari. Dinamakan shalat isyroq karena dilakukan beberapa saat (sekitar 15-20 menit) setelah terbitnya matahari. Di antara hadits yang menjelaskan keutamaan shalat isyroq adalah :
Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjamaah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh” (HR. Tirmidzi, derajat : hasan).
Dari hadits tersebut diketahui pula bahwa syarat untuk melaksanakan shalat isyroq adalah harus didahului dengan shalat shubuh berjamaah di masjid lalu berdzikir sampai waktu 15-20 menit setelah matahari terbit. Berdzikir tersebut bisa dalam bentuk membaca Al Quran, membaca baaan dzikir, mendengarkan tausiyah, dan seterusnya.
[7] Shalat Tahiyatul Masjid
Tahiyatul masjid secara bahasa artinya adalah penghormatan terhadap masjid. Adapun secara istilah, shalat tahiyatul masjid adalah shalat dua raka’at yang dilakukan sebelum seseorang duduk di dalam masjid kapan pun waktunya, termasuk ketika khotib jum’at sedang berkhutbah, tetap dianjurkan untuk melakukannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,“Apabila salah seorang diantara kalian memasuki masjid, maka janganlah ia duduk sampai ia shalat dua raka’at”(HR. Bukhari dan Muslim).
[8] Shalat Sunnah Wudhu
Shalat sunnah wudhu adalah shalat sunnah dua raka’at atau lebih yang dilaksanakan oleh seseorang yang baru saja berwudhu, kapan pun waktunya. Di antara dalil yang menganjurkan shalat sunnah wudhu adalah hadits yang menjelaskan tentang pertanyaan Nabi kepada Bilal tentang amalan yang paling Bilal sukai. Bilal pun menjawab, “…tidaklah aku berwudhu ketika siang atau pun malam hari kecuali aku akan shalat dengan wudhuku itu sesuai dengan apa yang telah ditetapkan untukku” (HR. Bukhari dan Muslim).
[9] Shalat Gerhana
Sebagian ulama berpendapat bahwa shalat gerhana adalah sunnah. Namun sebagian lagi berpendapat shalat gerhana adalah wajib. Terdapat sebuah perintah dari Nabi untuk melaksankan shalat apabila melihat gerhana”Jika kalian melihat dua gerhana (matahari dan bulan), bersegeralah menunaikan shalat” (HR. Bukhari).
Shalat untuk gerhana matahari biasa disebut dengan isitlah shalat kusuf, adapun shalat untuk gerhana bulan biasa disebut dengan istilah shalat khusuf. Tatacara pelaksanaan shalat gerhana berbeda dengan shalat sunnah lainnya, diperlukan pembahasan sendiri untuk menjelaskannya.
Tata Cara Shalat Sunnah
Pada asalnya, tatacara pelaksanaan seluruh shalat sunnah sama dengan shalat biasa dan dilakukan dengan dua rakaat-dua raka’at. Namun, hal tersebut tidak berlaku apabila memang ada dalil yang menjelaskan bahwa tata caranya memang berbeda, semisal tata cara pelaksanaan shalat witir yang boleh dalam tiga raka’at sekaligus hanya dengan satu duduk tahiyah dan satu salam, atau shalat gerhana yang dilakukan dengan dua rukuk setiap raka’at.
Lebih Utama di Rumah
Shalat-shalat sunnah yang telah disampaikan di atas jika tidak dipersyaratkan untuk dilakukan di masjid, maka lebih utama untuk dilakukan di rumah. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda, “Sesungguhnya shalat yang paling utama adalah shalat yang dilakukan seseorang di rumahnya, kecuali untuk shalat wajib” (HR. Bukhari dan Muslim).
Akan tetapi, ada kondisi yang dapat menyebabkan shalat sunnah bisa lebih utama untuk dilaksanakan di masjid daripada di rumah, semisal jika dilaksanakan di rumah akan muncul rasa malas atau akan tidak khusyuk karena diganggu oleh anak-anak.
Penutup
Demikian di antara shalat sunnah yang kita dianjurkan untuk melaksanakannya. Terdapat beberapa shalat sunnah lainnya yang belum disebutkan di dalam pembahasan ini. Semoga kita dimudahkan untuk melakukan segala kebaikan.
Penulis : Muhammad Rezki Hr., ST., M.Eng. (Alumni Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta)
Muroja’ah : Ustadz Aris Munandar, M.PI
Telegram-Button

buku tamu

hubungi kami

untuk servis maupun jasa pasang dapat menghubungi kontak

admin : fery sumanto

telp. : 0821-3566-2249
wa : 0821-3566-2249

Popular Posts

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.