Sehabis rapat aku tergesa-gesa meninggalkan sekre.
Dengan langkah-langkah panjang kuterjang cuaca terik siang ini. Walau
dengan sedikit berkeringat tapi Alhamdulillah jilbab yang melindungiku
sejak 6 tahun yang lalu mampu menaungiku dari sengatan panas si raja
siang ini, begitu juga dengan rok dan blus lengan panjang yang kukenakan
mampu melindungi tangan dan kakiku dari kegosongan.
Aku
terus melangkahkan kakiku dengan hati dan pikiran yang berkecamuk. Ah
cuaca siang ini seolah menggambarkan kondisi hatiku, PANAS. Beberapa
kali aku beristighfar memohon ampun pada Allah atas kekerdilan diri,
namun tetap saja tidak membuatku tenang. Bahkan semakin kupikirkan
semakin terbakar rasanya hati ini, SAKIT. Faghfirli ya Allah…
Sesampai
di kos segera kutaruh tasku yang lumayan berat, aku ingin menenangkan
hati. Tanpa berlama-lama segera kubasuh muka, tangan, menyapu kepala,
membasuh kaki, ya WUDHU’. Baru saja membaca ta’awusy kristal bening ini
tidak terbendung lagi, aku menangis. Kucoba hadirkan diri dan hati untuk
terus membaca dan memahami surat cinta-Nya yang mulia. Alhamdulillah
aku menemukan ketenteraman.
Usai tilawah kurebahkan tubuhku, ku
arahkan tatapanku lurus-lurus menembus langit-langit kamar yang putih.
Di sana, tampak berkelebatan kembali seperti slide, bayangan kejadian
beberapa waktu yang lalu. Kuurung niat tidur siang karena mata ini
benar-benar gak bisa terpejam. Hmm, aku mencoba mencari kesibukan lain.
Baru
saja aku mencoba membaca buku “Nasihat Pelembut Hati” milik seorang
Saudara yang aku pinjam, kristal bening ini tiba-tiba membuncah saat aku
menemukan kalimat “BANYAK ORANG HINA BISA MELAKUKAN KEBAIKAN NAMUN HANYA ORANG MULIA YANG MAMPU MENINGGALKAN MAKSIAT”.
Dada ini kembali sesak saat aku teringat akan kebodohan yang aku
lakukan, aku menangis sejadi-jadinya berharap dosa-dosa ikut terhanyut
dalam aliran air mataku. Aku menghentikan bacaanku.
Aku tahu
sampai sekarang Allah masih menyembunyikan aibku, kalau bukan karena aku
yang bercerita tentulah tidak ada yang akan tahu, seorang pun. Kalimat
ini benar-benar memberikan cambuk yang begitu dahsyat buatku, sebegitu
hinakah aku?? Robb, aku jadi teringat wajah saudara-saudaraku yang
begitu percaya akan keteguhan iman dan keistiqamahanku. Bahkan tak
jarang juniorku mengatakan ”aku ingin seperti kakak, aku ingin militan
seperti kakak, kak ajari kami tentang ketegaran dan ketegasan” atau
kata-kata lain yang menggambarkan bahwa seolah aku adalah akhwat yang hebat yang patut dijadikan panutan. Padahal kini aku sudah rapuh, ALLAH, Aku benar-benar malu…
Mataku
masih kelihatan sembab saat sahabat terbaikku datang mengunjungiku.
Dhira, gadis berdarah Jawa inilah satu-satunya tempatku berkeluh kesah.
Bawaannya yang begitu ceria namun tenang mampu membuatku nyaman di
sampingnya. Walau kerap setiap ceritaku yang dia anggap sebagai
kebodohan, akan dia tanggapi dengan taushiyah yang menghujam, lembut
tapi tegas dan tetap saja aku tidak pernah bosan curhat padanya, sebab
kutahu apa yang dikatakannya adalah yang terbaik untukku.
“Assalamu’alaikum, sehat cinta?” khas sapa hangatnya setiap kali bertemu aku. “Alhamdulillah”, jawabku lirih.
“Pasti ada apa-apa ne. Hey.., kamu kenapa? Ceritalah!!!” penasaran akan keadaanku.
“Nggak ada apa-apa Ra” jawabku, khawatir kalau ceritaku kali ini akan benar-benar membuat dia marah.
“Hmm,
aku tahu, ini pasti ada kaitannya dengan si “Itonk” itu”, begitulah ia
menyebut seorang ikhwan yang selama ini banyak membuat aku harus
mengeluarkan air mata. Astaghfirullah…
Aku mengangguk kemudian tertunduk.
“Rha…..” aku tak kuasa menahan tangis dan dengan cepat ia memelukku dalam dekapannya yang hangat.
“Tia
sabar, tenangkan hatimu, Istighfar. Coba cerita, apalagi yang dia
lakukan terhadapmu?” Bukannya bercerita, tangisku malah kian sangat.
“Rha, dia akan menikah minggu depan dengan akhwat lain”.
“Firdaus maksudmu? Menikah? Akhwat lain? Siapa?”.
Firdaus,
ikhwan yang selama ini banyak kutaruh harapan tiba-tiba kutemukan
cerita kalau ia akan menikah. Setelah selama 1 tahun menjalin hubungan
dengannya. Begitu saja ia meninggalkan aku, padahal ia sudah pernah
berjanji akan menikahiku, bahkan sampai datang ke rumah menemui orang
tuaku untuk meyakinkan kalau ia benar-benar serius. Bahkan aku pun sudah
pernah dikenalkan kepada keluarganya.
Seharusnya aku tidak perlu
kaget dengan cerita ini, karena suatu hari ia pernah mengatakan padaku
kalau ia tidak akan bisa menikahiku karena alasan Ibunya yang
menginginkan ia menikah dengan perempuan yang memiliki pekerjaan tetap.
Aku pikir ini adalah alasan yang dibuat-buat, karena pada saat itu kami
ada sedikit masalah.
Dan ternyata kali ini dia akan benar-benar
menikahi akhwat lain, seorang akhwat PNS. Aku tak tahu apakah aku
menangis karena sakit hati kalau ia akan menikah dengan akhwat lain
ataukah karena baru tersadar dengan kebodohanku selama ini. Aku begitu
menyesal pernah terperangkap dalam cinta palsunya, semakin menyesal
terlebih karena hubungan kami sudah terlalu jauh, tidak hanya sebatas
sms-sms-an atau telepon-teleponan yang begitu romantis, bahkan kami
sudah pernah jalan berduaan. ASTAGHFIRULLAH YA RABB…
Aku juga
merasa berdosa pada Dhira, karena setiap kali ia menasihatiku dan
meminta agar aku menghentikan “hubungan” dengan seorang ikhwan sebelum
menikah, setiap kali pula aku berjanji akan mengakhiri semuanya. Tapi di
belakangnya aku masih saja mengulangi kebodohan ini, dengan kesalahan
yang sama dan dengan orang yang sama. Yang lebih membuatku menyesal
lagi, aku pernah berfikir untuk mengakhiri persahabatan dengan Dhira
karena kupikir ia terlalu ikut campur dengan masalah pribadiku, tapi
karena kesabarannya menasihatiku dan selalu setia di sampingku maka
kalimat itu tidak pernah terucap. Dan aku bersyukur tidak melakukan itu
padanya.
Dhira memegang bahuku, “Tia dengarkan aku, kamu harus
bisa tegar. Bersyukurlah karena kamu tidak jadi menikah dengan dia, dia
bukanlah orang yang baik buatmu. Ingatkan, berapa kali ia menyakitimu.
Kalau ia sanggup melakukan ini sebelum kalian menikah maka tidak akan
menutup kemungkinan dia akan menyakitimu saat setelah menikah. Ia ikhwan
terburuk yang pernah aku kenal, maka aku tidak akan pernah ridha kalau
ia menikahimu. Mulai sekarang, berjanjilah untuk tidak mengulangi
kesalahan ini. Kumohon kali ini dengarkan aku, dulu aku selalu memintamu
agar tidak menjalin hubungan dengan ikhwan sebelum ia benar-benar halal
bagimu, tapi kamu tidak pernah hiraukan nasihatku. Tia aku sayang kamu,
maka aku menginginkan yang terbaik buatmu. Yakinlah orang yang tepat
akan datang di waktu yang tepat juga. Menikahnya dia tidak akan membuat
bumi berhenti berputar dan tidak harus membuatmu berhenti melangkah.
Masih ada waktu memperbaiki segalanya, di luar sana masih banyak ikhwan
yang mulia yang senantiasa mampu menjaga iffah dan izzah, berdoa saja
semoga Allah mempersiapkan salah satunya untuk kita”, Dhira mengakhiri
nasihatnya untuk menenangkan aku.
Sekarang aku hanya mampu berdoa
agar aku, sahabatku Dhira, Anda dan orang-orang shalih dijauhkan dari
kesalahan seperti ini, dan tidak pernah mengalami kedukaan ini.
“Kini semakin ku yakin, kemaksiatan tidak akan pernah berakhir dengan keindahan”.
Allah, dengan apa aku menebus kesalahan ini, terimalah sujud taubatku….
Jika berharap pada manusia, persiapkan diri Anda untuk kecewa
abataforkids.com
●
Selasa, 29 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search this blog
hubungi kami
admin : fery sumanto
kontak :
telp. 0821-4566-2249 (simpati)
whats app : 0821-3566-2249
alamat: pelemsewu rt03 panggungharjo sewon bantul yogyakarta indonesia
Category List
- artikel Islam (59)
- artikel lepas (29)
- artikel pernikahan (21)
- artikel remaja (45)
- berita (1)
- bibit anggur (1)
- bibit bidara (1)
- bibit durian (1)
- bibit jambu (1)
- bibit kelengkeng (1)
- bibit kelor (1)
- bibit mangga (1)
- bibit matoa (1)
- bibit putsa apel india (1)
- bibit sirsak (1)
- bibit tin (1)
- bibit zaitun (1)
- buku (3)
- buletin (12)
- catering bantul jogja (5)
- download (2)
- forum tanya-jawab (41)
- grosir emping melinjo (1)
- grosir lem kayu bubuk (1)
- herbal (4)
- jasa konveksi (7)
- jilbab bahan kaos (1)
- jual bibit alpukat (1)
- JUAL BIBIT TANAMAN (3)
- jual hot plate steak (1)
- kayu batik asli alami (1)
- laa tahzan (4)
- penjualan bibit ikan (11)
- penjualan hewan kurban (1)
- Plafon PVC gybsum jogja bantul sleman (17)
- pohon kaktus (2)
- produk islam (1)
- ROLLINGDOOR JOGJA (17)
- salim A fillah (4)
- SEPATU RAJUT (1)
- Service rolling door folding gate etalase pagar pintu aluminium kaca gerobak (109)
- supplier kebutuhan laundry (3)
Popular Posts
-
Bagi temen yang bingung membuat biodata taaruf silahkan copy paste biodata di bawah ini dan mengganti sesuai biodata masing-masing. Biodat...
-
Jual grosir/distributor pewangi perlengkapan/kebutuhan laundry di seluruh indonesia Dengan mengharap Ridho Allah subhanahu wata’ala kami “...
-
Menyempurnakan agama “Jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan tentang agamanya. Karenanya, bertakwalah pa...
-
jual grosir emping melinjo murah dan bersahabat melayani pengiriman ke seluruh indonesia assalamualaikum wr.wb…Dengan mengharap Ridho A...
-
jasa konveksi-jual kaos polos murah melayani pengiriman ke seluruh indonesia Rp.13.000,- bahan PE Rp.21.000,- bahan cotton carde t Rp.2...
buku tamu
Translate
Diberdayakan oleh Blogger.
Pengikut
Arsip Blog
-
▼
2013
(76)
-
▼
Januari
(19)
- Ketika Perasaan Itu Hadir: “Buruan Nikah atau Bunu...
- Jika berharap pada manusia, persiapkan diri Anda u...
- Murattal
- kumpulan Novel
- Indahnya Cinta Karena Allah..
- Surat Untuk Muslimah
- Jurus Menjadi “Sedikit” Lebih “Kaya”
- Menikahlah Demi Menjaga Kesucian Diri
- Menjaga, Menata, lalu Bercahaya
- Kebaikan Itu Untuk Dirimu, Maka Jadilah Model Keba...
- menikmati prosesnya
- bacalah! Maka Kau Akan Mengerti
- Ukhti, Kaos Kakinya Mana?
- biarkan Keshalihan itu yang Meminangmu
- bilakah harus jatuh cinta
- makna lain musibah banjir
- kenapa anak nakal?
- Jika Calon Suami Kerja di Bank
- hutatang untuk menikah
-
▼
Januari
(19)
0 komentar:
Posting Komentar